Gejala Dan Penyakit Penyerta Darah Tinggi

Gejala Dan Penyakit Penyerta Darah Tinggi - Pada posting kali ini saya akan menulis tentang gejala-gejala umum dan penyakit  darah tinggi, penyakit penyerta ini berbeda dengan penyakit komplikasi yang akan saya sampaikan pada posting selanjutnya. Semoga dengan mengetahui gejala ini bisa melakukan lebih dini, berikut gejala umum darah tinggi dan penyakit penyerta yang dapat saya sampaikan.

Gejala Dan Penyakit Penyerta Darah Tinggi

1. Tanda Umum Darah Tinggi



Gejala umum yang ditimbulkna akibat menderita penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi tidak sama pada setiap orang, bahkan kadang timbul tampa gejala. Tidak jarang seseorang baru mengetahui menderita tekanan darah tinggi sewaktu diukur tekanan darahnya oleh dokter yang memeriksa untuk skrening kesehatan atau karena keluhan penyakit lain.

Sering penderita terkejut sewaktu dinyatakan bawha ia menderita hipertensi, sedangkan selama ini ia tidak pernah merasakan sakit kepala atau sering marah. Marah sering diidentikan dangan penyakit tekanan darah tinggi. Sebenarnya hal itu tergantung dari emosi dan sifat seseorang.

tanda umum yang dikeluhkan oleh penderita tekanan darah tinggi sebagai berikut.

1. Sakit kepala.

2. Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk.

3. Perasaan berputar seperti tujuh keliling serasa ingin muntah.

4. Telinga berdenging.

2. Penyakit Penyerta darah tinggi

Seperti penyakit kronis lainnya, pada hiipertensi pun berbagai penyakit dapat menyertai dan timbul bersama sehingga dapat memperburuk kerusakan organ.

Penyakit penyerta darah tinggi yang perlu pengobatan tersendiri dan dapat terjadi bersamaan dengan hipretensi ialah: kencing manis, resistensi insulin, hiperpungsi kelenjar thyroid (hyperhydroid), rematik, gout, kadar lemak darah tinggi (hiperlipidemia), dan lain-lain

1. Kencing Manis (Diabetes mellitus).

Penyakit kencing manis merupakan gangguan pengolahan gula (glukosa) oleh tubuh karena kekurangan hprman insulin. Akibatnya, kadar glukosa didalam darah meninggi karena tidak dapat memasuki seel-sel tubuh sehingga tebuang melalui kencing atau air sani. Air kencing yang rasanya manis disukai oleh semut, dan ini merupakan cara mendiagnosa penyakit kencing manis secara sederhana atau dapat juga dengan cara merebus air kencing sampai mendidih apabila berubah menjadi merah bata maka dapat dipastikian menderita penyakit kencing manis.

Penyakit ini perlu ditangani sehingga kadar gula darahnya terkontrol. Caranya dengan mengatur pola makan (diet), latihan fisik, dan bila perlu dengan obat-obatan. Jika penyakit ini tidak terkontrol maka kadar glukosa darah yang meninggi atau hiperglekimia lama kelamaan akan menimbulkan berbagai komplikasi. Komplikasi dapat berupa mudah terkena infeksi; hilangnya kesadaran (koma diabetik); kerusakan pembuluh darah yang menyebabkan penyakit ginjal (nefropati diabetik); kerusakan pada mata berupa hilangnya pengelihatan; berkurangnya aliran darah keotot jantung, otak, dan anggota gerak bagian bawah; serta neuropati  diabetika dengan gejala rasa baal, kesemutan, dan lain-lain. Kesemuana komplikasi ini tentunya memperbarat kerusakan organ yang juga ditimbulkan oleh hipertensi.

2. Resistensi Insulin (R-I)

Pada penyakit ini insulin tersedia di dalam darah tetapi sel tubuh tidak dapat memanfatkannya, sehingga glukosa darah tidak dapat masuk kejaringan tubuh. Keadaan ini banyak terjadi pada orang gemuk (obesitas). Akibat resistensi insulin terjadilah pengeluaran insulin yang lebih banyak lagi dari pabriknya yaitu dari sel beta pankreas. Hal ini terjadi karena pabriknya mendapat pesanan untuk mengeluarkan banyak insulin dengan maksud memasukan gula ke dalam sel tubuh. Kadar insulin yang berlebihan dai dalam darah ini disebut hiperinsulinemia. Dengan mengukur kadar insulin dalam keadaan puasa, maka kadar yang melebihi 30 mU/ml atau  20 mU/ml, menunjukan adanya hiperinsulinemia.

Resistensi insulin-hiperinsulinemia ini akan menimbulkan penyakit kencing manis, gangguan kadar lemak darah (dislipidemia), atau hipertensi, tergantung pada gen yang dimiliki penderita. Kesamaan penyakit yang timbul ini akhirnya akan merusak lapisan dalam pembulauh darah (endotelium) dengan berbagai akibatnya.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Gejala Dan Penyakit Penyerta Darah Tinggi